Pemilih Cerdas dan Rasional : Kunci Keberhasilan Pemilu
Pemilih Cerdas dan Rasional : Kunci Keberhasilan Pemilu Oleh : Dedi Irawan Anggota KPU Kabupaten Tangerang Pemilihan umum merupakan pesta demokrasi untuk semua rakyat dalam memilih pemimpin-pemimpin terbaiknya. Dalam Undang-Undang No. 7 tahun 2017 pasal 1 dijelaskan bahwa pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. cerdas dalam memilih menjadi aspek penting yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara dan menjadi bagian penting sebagai kunci suksesnya pemilu. Masyarakat sebagai pionir demokrasi diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran politik sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Indonesia ke depannya ditentukan oleh pilihan politik pemilih yang objektif dan mengedepankan rasionalitas. Pilihlah kandidat yang terbaik yang dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat dan berani berbicara dalam kebenaran. Pemilih yang cerdas menghasilkan pemimpin yang jujur, cerdas, adil, dan mampu menjaga amanah. Semakin tinggi kualitas Pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang bisa terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat maupun pemimpin di lingkup eksekutif. Beberapa hal dibawah ini sering kita dengar, tetapi tidak salah tentunya mengingatkan Kembali memori kita agar menjadi catatan yang terus diulang agar terpatri dan menjadi pegangan dalam menentukan pilihan politik, antara lain : Telusuri rekam jejak, visi misi, dan program kerjanya Pemilih yang cerdas tentu perlu teliti dan cermat dalam menentukan hak pilihnya kepada kandidat yang berkompetisi. Jadilah pemilih yang rajin menelusuri informasi rekam jejak calon pilihannya, mulai dari latar belakang, pendidikan, keluarga, aktivitas sosial dalam lingkungannya, apa saja karyanya, dan kerja yang sudah dilakukan untuk orang banyak. Kemudian, perhatikan visi misi yang dibuat, apakah sudah relevan dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat atau belum. Tak kalah penting, pilihlah calon pemimpin yang memiliki program kerja yang terukur dan tentunya realistis untuk dijalankan. Bukan program kerja yang dibuat hanya untuk menarik simpati publik. Calon yang baik biasanya tahu persis permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan menawarkan sebuah solusi untuk mengatasinya. Lawan money politic Salah satu yang akan kita temui di tengah perhelatan pesta demokrasi adalah bertebarannya money politic. Anehnya, fenomena ini menjadi sesuatu yang lazim di masyarakat. Pemilih yang cerdas tidak akan pernah tergoda untuk menerima tawaran pemberian sejumlah uang. Money politic adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan pelecehan terhadap masyarakat sebagai pemilih. Jadilah pemilih yang berdaulat tanpa ada intervensi politik oleh siapapun dan dalam bentuk apapun. Jagalah independensi pilihan politik sebagai pemilih untuk benar-benar memilih putra-putri terbaik bangsa yang layak untuk duduk di parlemen dan memimpin negeri tercinta Indonesia. Tidak termakan berita hoaks Di era kemajuan teknologi, informasi digital menjadi instrumen penting bagi kandidat yang berkompetisi dan memengaruhi pilihan politik pemilih. Melalui Instagram, Facebook, Whatsapp, dan sosial media lainnya, para kandidat bebas menyampaikan informasi apa pun untuk memperkenalkan dirinya dan menyampaikan visi misi dan program yang dibuat. Namun, ada juga yang memanfaatkan informasi digital ini untuk menyebarkan berita hoaks untuk menyerang dan memfitnah lawan politiknya. Hal ini justru membuat suasana politik yang tidak kondusif dan dapat memancing perselisihan. Maka dari itu, bijaklah dalam menerima informasi di media sosial dan menelusuri terlebih dahulu kebenarannya. Kabupaten Tangerang dengan populasi pemilih sebesar 2,3 juta di pemilu tahun 2024 tertinggi ke tiga se-indonesia menjadi sebuah tantangan tersendiri bagaimana bisa mengatur sedemikian rupa agar pemilu berjalan lancar, aman, kondusif, partisipatif dan tentunya berkualitas pemilunya. Berikut data pertambahan pemilih disetiap tahapannya:
Selengkapnya